Selasa, 21 Januari 2014, 19:59 WIB REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang melanda jalur utama pantura
Indramayu dan jalur pantura tengah Indramayu sejak empat hari terakhir,
masih belum surut, Selasa (21/1). Kondisi itupun berdampak pada naiknya
harga sayuran di pasar tradisional.
Berdasarkan pantauan di Pasar
Baru Indramayu, kenaikan harga itu terjadi pada hampir semua jenis
sayuran. Di antaranya tomat dari Rp 4 ribu per kg menjadi Rp 8 ribu per
kg, kentang dari Rp 8 ribu per kg menjadi Rp 10 per kg.
Selain
itu, wortel dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg, cabe rawit
dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 24 ribu per kg. Ditambah lagi, kol
dari Rp 3 ribu per kg menjadi Rp 5 ribu, timun dari Rp 4 ribu per kg
menjadi Rp 5 ribu per kg.
''Kenaikan harga ini terjadi sejak
banjir beberapa hari lalu,'' ujar seorang pedagang sayuran di Pasar Baru
Indramayu, Toto. Dia mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak
beberapa hari lalu. Dia menjelaskan, kenaikan harga sudah terjadi dari
tingkat pengepul.
Selain naik, lanjut Toto, sejumlah jenis
sayuran juga terhenti pasokannya. Di antaranya tomat, jagung muda,
kembang kol dan sawi. ''Katanya mobil pengantar sayuran itu terjebak
banjir di jalur pantura,'' terang Toto. Dia menyebutkan, pasokan sayuran
diperolehnya dari Bandung dan Cirebon.
Hal senada diungkapkan
pedagang lainnya, Ratna. Dia menjelaskan, tak hanya membuat barang
mengalami kenaikan harga, namun juga stoknya kosong. ''Sudah tiga hari
ini telur ayam dari pengepul kosong, tidak bisa kirim karena jalannya
terendam banjir,'' ujar Ratna.
Ratna berharap, banjir yang
menggenangi jalan raya segera surut. Pasalnya, kenaikan harga
barang-barang kebutuhan pokok membuat pembeli berkurang.